Perintah Allah vs Tradisi Manusia

perintahBacaan: Matius 15:1-20

Setiap bangsa atau budaya di dunia pasti mempunyai adat dan tradisi masing-masing. Banyak tradisi yang baik, patut dilestarikan. Ada juga tradisi yang tidak sesuai dengan kebenaran Injil. Orang Kristian yang hidup dalam tradisi budaya tertentu harus peka terhadapnya.

Dalam memelihara hukum Taurat, para pemimpin agama Yahudi menambahkan pelbagai tradisi buatan nenek moyang mereka sampai kepada perinciannya seperti soal membasuh tangan sebelum makan (2). Siapa yang melanggarnya akan mendapat hukuman. Maka, mereka mempersoalkan dan mempersalahkan Yesus kerana membenarkan murid-murid-Nya makan tanpa mencuci tangan.

Yesus menegur kemunafikan mereka kerana mengutamakan tradisi daripada perintah Allah. Contohnya, tradisi memberikan persembahan. Tradisi ini sebenarnya baik dan mulia. Namun yang salah ialah demi melakukan tradisi tersebut, mereka membenarkan seseorang boleh mengabaikan perintah Tuhan untuk menghormati dan memelihara orang tuanya (4-6). Jadi, yang lebih utama ialah tradisi manusia daripada perintah Tuhan. Mereka hanya memuliakan Allah dengan mulut, tetapi hatinya jauh dari-Nya. Mereka juga lebih mementingkan hal-hal lahiriah daripada hal-hal batiniah seperti tradisi mencuci tangan sebelum makan. Bagi Yesus tidak cuci tangan tidak melanggar Taurat kerana yang terpenting ialah hati kudus kerana semua hal berasal dari hati. Bila hati kudus, maka fikiran, perkataan dan perbuatan yang dinyatakan juga akan kudus. Namun, bila hati jahat, semua yang dihasilkan juga jahat.

Tradisi yang baik tetap boleh kita lakukan. Namun bila hal itu bertentangan dengan firman Tuhan, kita harus tolak. Bila kita harus memilih di antara mentaati tradisi atau firman Tuhan, kita harus mengutamakan firman-Nya. Firman Tuhan merupakan asas kehidupan, makanan rohani, pedoman, dan penuntun hidup kita. Persilakan Tuhan terus memperbaiki kesalahan kita dan memperbaru hidup kita agar hati kita kudus sehingga terus menghasilkan fikiran, perkataan, dan perbuatan yang memuliakan Tuhan dan memberkati sesama.

Petikan Alkitab : Matius 15:1-20

15:1 Kemudian datanglah beberapa orang Farisi dan ahli Taurat dari Yerusalem kepada Yesus dan berkata:
15:2 “Mengapa murid-murid-Mu melanggar adat istiadat nenek moyang kita? Mereka tidak membasuh tangan sebelum makan. ”
15:3 Tetapi jawab Yesus kepada mereka: “Mengapa kamupun melanggar perintah Allah demi adat istiadat nenek moyangmu?
15:4 Sebab Allah berfirman: Hormatilah ayahmu dan ibumu; dan lagi: Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya pasti dihukum mati.
15:5 Tetapi kamu berkata: Barangsiapa berkata kepada bapanya atau kepada ibunya: Apa yang ada padaku yang dapat digunakan untuk pemeliharaanmu, sudah digunakan untuk persembahan kepada Allah,
15:6 orang itu tidak wajib lagi menghormati bapanya atau ibunya. Dengan demikian firman Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat istiadatmu sendiri .
15:7 Hai orang-orang munafik! Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu:
15:8 Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku .
15:9 Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia. ”
15:10 Lalu Yesus memanggil orang banyak dan berkata kepada mereka:
15:11 “Dengar dan camkanlah: bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang .”
15:12 Maka datanglah murid-murid-Nya dan bertanya kepada-Nya: “Engkau tahu bahwa perkataan-Mu itu telah menjadi batu sandungan bagi orang-orang Farisi?”
15:13 Jawab Yesus: “Setiap tanaman yang tidak ditanam oleh Bapa-Ku yang di sorga akan dicabut dengan akar-akarnya.
15:14 Biarkanlah mereka itu. Mereka orang buta yang menuntun orang buta. Jika orang buta menuntun orang buta, pasti keduanya jatuh ke dalam lobang. ”
15:15 Lalu Petrus berkata kepada-Nya: “Jelaskanlah perumpamaan itu kepada kami. ”
15:16 Jawab Yesus: “Kamupun masih belum dapat memahaminya?
15:17 Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu yang masuk ke dalam mulut turun ke dalam perut lalu dibuang di jamban?
15:18 Tetapi apa yang keluar dari mulut berasal dari hati dan itulah yang menajiskan orang.
15:19 Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat.
15:20 Itulah yang menajiskan orang. Tetapi makan dengan tangan yang tidak dibasuh tidak menajiskan orang.”

Sumber : Santapan Harian terbitan Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)

Diterjemahan dari bahasa Indonesia kepada bahasa Malaysia

Share Button

Leave a Reply