Sanggupkah Dirimu Memikul Salib Kristus?

Sanggupkah Dirimu Memikul Salib Kristus?Ada 3 orang; A, B ,dan C di beri tugas oleh Tuhan untuk memikul salib yang sama besar dan sangat berat menuju puncak sebuah bukit. Di sana Tuhan berjanji akan menjemput mereka ke Surga. Di tengah jalan ketiga orang itu melihat sebuah gergaji, si B mulai berpikir dan menghasut kedua temannya untuk memotong salib mereka supaya salib itu menjadi ringan. Namun kedua temannya tidak menuruti usul si B karena mereka taat dan mengasihi Tuhan. Kasih mereka kepada Tuhan membuat mereka mau dan rela memikul tanggung jawab yang Tuhan sudah berikan tanpa keluhan. Singkat cerita si B memotong salibnya, sehingga dengan mudah ia mendahului kedua temannya.

Sampai dipuncak bukit, si B melihat sebuah jurang yang teramat lebar
memisahkan puncak bukit itu dengan gerbang Surga. Di seberang jurang
terlihat malaikat Tuhan yang sudah menanti kedatangan mereka. Dengan
bersemangat si B menanyakan jalan mana yang boleh dipakainya untuk
sampai ke gerbang Surga, tapi malaikat Tuhan itu menjawab, "Tuhan sudah
sediakan jalan itu".
Si B sangat bingung karena dia samasekali tidak
melihat jalan yang dimaksud sang malaikat Tuhan.

Beberapa saat kemudian, si A dan C tiba di puncak bukit tersebut. Seperti halnya si B, mereka bertanya tentang jalan ke seberang pada malaikat Tuhan, mereka mendapatkan jawaban yang sama, "Tuhan sudah menyediakan jalan itu". Kemudian Roh Kudus bukakan pikiran mereka berdua dan mereka mengerti sesuatu, ukuran salib yang berat dan besar itu sudah Tuhan buat tepat sama dengan jarak antara puncak bukit dan gerbang Surga, itulah jalan yang Tuhan sudah sediakan.

Mereka segera sadar akan hal itu dan bergegas meletakkan salib mereka dan mulai menyeberang. Si B kebingungan karena salib yang Tuhan beri untuk dia sudah dia potong hingga tidak bisa berfungsi sebagai jembatan. Namun dipikirnya dia dapat meminjam salib A atau C untuk menyeberang. Tapi sungguh kasihan, begitu A dan C selesai menyeberang dengan salib mereka, salib itu tiba-tiba menghilang, itu berarti si B tidak dapat menyeberang ke pintu Surga…

Lewat ilustrasi ini, ditunjukkan bahwa seringkali kita menganggap Tuhan begitu kejam mengizinkan "salib" itu ada dalam hidup kita, kita juga sering mengeluh karena sepertinya pengujuan [yang pahit] itu tidak kunjung selesai.

Akibatnya kita terlalu sering mencari jalan keluar sendiri dan tidak mau taat pada Tuhan, sehingga memotong salib yang seharusnya kita pikul. Namun, justru "salib" itulah yang akan menolong kita mengerti akan kasih Tuhan pada kita. Ia izinkan kita mengalami pengujian yang sulit supaya kita menjadi semakin sempurna.

"..karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak." Ibrani 12:6

"Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya."

"Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya." Ibrani 12:10, 11

Share Button

Leave a Reply