Kesetiaan Amsal 19:22a

“Sifat yang diinginkan pada seseorang ialah kesetiaannya,…..” Amsal 19:22a


PENDAHULUAN

“Orang baik ramai, tetapi yang setia sedikit.” Kerana kesetiaan adalah kebaikan yang dilakukan terus-menerus, apapun keadaannya! Mudah untuk melakukan kebaikan saat semuanya berjalan baik seperti yang kita harapkan. Tapi bagaimana jika keadaan tidak berpihak pada kita? Saat kita ditolak? Saat dikhianati? Saat seolah tidak ada harapan? Masihkah kita tetap setia?

Berapa orang Kristian kecewa saat Tuhan melatih hidupnya. Mereka memilih meninggalkan Tuhan daripada bertahan dengan setia mengikuti proses Tuhan yang membawa mereka kepada kedewasaan.

Kadangkala kita memang harus belajar dari mahluk ciptaan Tuhan lainnya. Seperti anjing misalnya, adalah binatang yang mengajarkan kesetiaan. Saat dipukul, ditendang, bahkan diusir oleh tuannya, anjing biasanya tetap menunjukkan keinginannya untuk mendekat pada tuannya. Beberapa hal yang harus kita lakukan dengan setia :

1.    Kita harus SETIA KEPADA TUHAN YESUS (Ulangan 28:13-14)

13 TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia, 14 dan apabila engkau tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri dari segala perintah yang kuberikan kepadamu pada hari ini, dengan mengikuti allah lain dan beribadah kepadanya."

Setialah kepada Tuhan Yesus, yang menjanjikan kemuliaan dan kemenangan kepada kita yang mahu mendengar dan melakukan perintah-Nya dengan setia. Kesetiaan sangat erat kaitannya dengan kepercayaan kita kepada-Nya. Jika kita sungguh-sungguh percaya kepada Yesus, kita pasti akan setia kepada-Nya, dalam segala keadaan!

2.    Kita harus SETIA DALAM BERIBADAH (Dan. 6:5-11)

5 Kemudian para pejabat tinggi dan wakil raja itu mencari alasan dakwaan terhadap Daniel dalam hal pemerintahan, tetapi mereka tidak mendapat alasan apapun atau sesuatu kesalahan, sebab ia setia dan tidak ada didapati sesuatu kelalaian atau sesuatu kesalahan padanya. 6 Maka berkatalah orang-orang itu: "Kita tidak akan mendapat suatu alasan dakwaan terhadap Daniel ini, kecuali dalam hal ibadahnya kepada Allahnya!" 7 Kemudian bergegas-gegaslah para pejabat tinggi dan wakil raja itu menghadap raja serta berkata kepadanya: "Ya raja Darius, kekallah hidup tuanku! 8 Semua pejabat tinggi kerajaan ini, semua penguasa dan wakil raja, para menteri dan bupati telah mufakat, supaya dikeluarkan kiranya suatu penetapan raja dan ditetapkan suatu larangan, agar barangsiapa yang dalam tiga puluh hari menyampaikan permohonan kepada salah satu dewa atau manusia kecuali kepada tuanku, ya raja, maka ia akan dilemparkan ke dalam gua singa. 9 Oleh sebab itu, ya raja, keluarkanlah larangan itu dan buatlah suatu surat perintah yang tidak dapat diubah, menurut undang-undang orang Media dan Persia, yang tidak dapat dicabut kembali." 10 Sebab itu raja Darius membuat surat perintah dengan larangan itu. 11 Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.

Daniel adalah hamba Allah yang sangat setia beribadah. Bahkan saat nyawa dan kedudukannya terancam, ia tidak mengendorkan ibadahnya. Ia tetap menunjukkan kesetiaan ibadahnya kepada Allah. Ini adalah teladan yang patut diikuti, mengingat zaman sekarang ini ramai orang yang meninggalkan ibadah mereka, lalu mengganti iman mereka demi kedudukan, demi cinta, demi mendapat kekayaan, dll. Ingatlah : Yesus melebihi segalanya, oleh sebab itu, tetaplah setia beribadah kepada-Nya!

3.    Kita harus SETIA MELAYANI TUHAN (2Timotius 4:5-7)

5 Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu! 6 Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku sudah dekat. 7 Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.

Rasul Paulus setia melayani Tuhan dan sesama sampai akhir hidupnya. Banyak orang yang memulai pelayanannya dengan sangat baik, namun banyak juga diantara mereka yang tidak sanggup mengakhirinya dengan baik. Diperlukan kesetiaan untuk tetap berada dalam ladang pelayanan. Bahkan, kesetiaan akan membuat kita boleh melayani dengan baik dimanapun kita ditempatkan.

4.    Kita harus SETIA KEPADA KELUARGA (Maleakhi 2:15-16)

15 Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan roh? Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu? Keturunan ilahi! Jadi jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya. 16 Sebab Aku membenci perceraian, firman TUHAN, Allah Israel–juga orang yang menutupi pakaiannya dengan kekerasan, firman TUHAN semesta alam. Maka jagalah dirimu dan janganlah berkhianat!

Kesetiaan sangat diperlukan untuk dapat mempertahankan rumah tangga kita tetap bersatu menghadapi pengaruh dunia yang cenderung ingin menghancurkannya. Banyak tawaran dan godaan yang membuat keluarga terancam keutuhannya. Pengkhianatan dan perselingkuhan dianggap sebagai kewajaran, bahkan gaya hidup masa kini. Diperlukan kesetiaan untuk mempertahankan keluarga kita dari perpecahan. Seberat apapun keadaan yang sedang dihadapi jangan pernah berpikir untuk bercerai. Tuhan membenci perceraian! Hubungan dalam rumah tangga sangat layak untuk diperjuangkan dan dipertahankan, oleh sebab itu setialah pada pasangan hidup kita, kepada anak-anak kita, atau kepada orangtua kita. Setialah kepada keluarga kita!

Kesetiaan sangat dihargai oleh Tuhan. Bahkan Tuhan memberi upah kepada mereka yang setia. “…Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.” (Wahyu 2:10b)

Marilah kita menilai diri masing-masing, adakah kita setia kepada apa yang telah kita pelajari hari ini:

1.    SETIA KEPADA TUHAN YESUS
2.    SETIA DALAM BERIBADAH
3.    SETIA MELAYANI TUHAN
4.    SETIA KEPADA KELUARGA

Share Button

Leave a Reply