John Paul II, pemimpin spiritual 1,1 juta umat Katolik Roma di dunia, meninggal dunia Sabtu pukul 21.37 waktu setempat (atau pukul 19.37 GMT), Vatikan mengumumkan.
Paus berusia 84 tahun itu wafat dua hari setelah menderita gagal jantung yang disebabkan oleh masalah pernafasan akut dan infeksi lainnya.
"Sri Paus meninggal malam ini pukul 21.37 di apartemen pribadinya," kata sebuah pernyataan singkat yang dikeluarkan oleh Tahta Suci.
"Semua prosedur yang diramalkan oleh Konstitusi Apostolic ‘Universi Dominici gregis’ yang diajarkan oleh John Paul II pada 22 Februari 1996 telah diberi isyarat", katanya menyimpulkan.
Berita mengenai kematiannya menyentuh bukan hanya umat Katolik dari negara asalnya Polandia hingga Amerika, dari Afrika hingga Asia, tapi tak terkatakan jumlah pengagum salah satu dari paus yang sangat populer dan dapat dikenal dalam sejarah itu.
Wafatnya paus kelahiran Polandia itu diumumkan pada kerumunan sangat besar peziarah yang berkumpul untuk berjaga-jaga di bawah jendela apartemen John Paul II di Lapangan St Peter.
Sekretaris negara Paus yang meninggal itu, Kardinal Angelo Sodano, menyanyikan "De Profundis" (Out of the Depth), sebuah doa dalam bahasa Latin bagi orang yang meninggal hingga membuat hening menyeramkan lapangan St Peter.
Wali gereja di luar pintu utama Basilica St Peter mengundang berbondong-bondong peziarah untuk "menyertai paus di sini, langkah pertamanya ke surga".
Maria Angela Calabrene, seorang pensiunan dari Roma, menangis ketika diberi tahu tentang wafatnya paus.
"Saya tidak tidur selama dua hari sejak saya mendengar berita (tentang kemerosotannya). Saya hanya menonton televisi. Ia melihat kita dari surga."
Dipetik daripada http://www.mediaindo.co.id/berita.asp?id=61517
