Bagaimana Dapat Berjalan Terus

Paulus mengetahui bahawa di mana saja dia pergi pasti terjadi kesukaran dan penderitaan serta penganiayaan. Beberapa dari temannya memperingatkannya agar melindungi diri sendiri dan melarikan diri. Tetapi Paulus bukanlah seorang yang melarikan diri. Dia bukanlah jenis orang yang melarikan diri dari kesukaran atau tantangan. Sebab itu dalam Kisah Para Rasul 20:24 dia berkata kepada teman-temannya: “Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberikan kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah”. Ada tiga kata yang menonjol dalam kesaksian ini: nyawa, garis (rute), pelayanan.

Mari kita perhatikan dan pelajari satu persatu beberapa rahasia dari keberanian Paulus serta penyerahannya. Kata-kata pertama adalah “nyawaku”. Aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun nyawaku…” Dia mempelajari. Kebenaran ini dari Tuhan Yesus Kristus. Saudara masih ingat Tuhan Yesus berkata kepada murid-muridNya “Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya kerana Aku, ia akan memperolehinya “ (Matius 10:39). Dia juga berkata, “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku“ (Matius 16:24). Nyawa kita adalah pemberian Allah. Di dalam Dia kita hidup, bergerak dan memiliki jiwa kita. Sebelum saudara lahir, Allah sudah mengenal saudara dan sudah mempunyai rencana / tujuan untuk hidup saudara. Talenta-talenta, kepandaian, keinginan, kekuatan bahkan kelemahan saudara, semua itu adalah bagian dari rencana Ilahi. Allah menciptakan dan menyelamatkan saudara. Hidup yang saudara miliki baik jasmani maupun rohani merupakan pemberian dari Allah. Paulus tidak menahan pemberian ini untuk dirinya sendiri. Dia memberikan itu kembali kepada Allah supaya dipergunakan untuk kemulian Tuhan Yesus Kristus.

Dia berkata, “tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun…” Ada satu prinsip dalam kehidupan rohani yang mengatakan “Apa yang saudara tahankan, saudara akan kehilangan; apa yang saudara berikan, saudara akan memiliknya selamanya”. Bila saudara beranggapan bahawa hidup ini berharga untuk dirimu sendiri, dan melindungi kepentinganmu sendiri serta menimangnya, maka saudara tidak pernah hidup sesungguhnya. Tetapi bila saudara menyerahkan hidup pada Tuhan dan membiarkan Dia memeriksa hidupmu, saudara akan menikmati hidup berkelimpahan.

Orang-orang yang hanya ingat pada diri sendiri adalah orang yang tidak merasa bahagia. Mereka demikian sibuk memperolehi lebih banyak sehingga gagal menikmati apa yang sudah dimiliki. Bila dalam hidupmu saudara selalu bertanya, “Apa yang akan saya perolehi?” bukan sebaliknya “Apa yang dapat saya berikan?” maka saudara akan kehilangan semua berkat yang menggembirakan yang telah Tuhan sediakan untuk mereka yang menyerahkan hidupnya kepada Tuhan. Paulus tidak menganggap hidupnya yang berharga. Kehendak Allahlah yang paling penting dalam hidup Paulus. Dia telah menulis kepada orang Kristian Galatia, “Bukan aku, tetapi Kristus yang hidup dalam diriku…” Hidupnya bukanlah merupakan barang perhiasan yang harus dijaga, tetapi baginya hal itu merupakan harta yang harus ditanam dengan penyerahan kepada Tuhan Yesus Kristus. Saudara dan saya hanya mempunyai satu kali kehidupan. Bila hidup ini berakhir maka tidak ada lagi kesempatan untuk membuat hidup itu bererti bagi Tuhan Yesus. Kristus.

Paulus menggunakan kalimat kedua dalam Kisah Para Rasul 20:24 “garis (rute)” Dia berkata “tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garus akhir”. Kata-kata “garis (rute)” menggambarkan suatu perlumbaan dimana Paulus adalah salah seorang pelari. Paulus sering menggunakan gambaran perlumbaan larian dalam surat –suratnya dan inilah salah satunya. Tentu dia sering melihat pertandingan berlari di Kota Gerika, dan hal itulah yang memberikan gambaran kepadanya tentang kebenaran dalam hidup kekristianan. Tidak seorangpun yang boleh bertanding dalam perlumbaan di Gerika bila bukan warga Gerika. Demikian juga, tidak ada seorang pun dapat berlumba dalam perlumbaan Kristian kecuali dia adalah anak Allah, warga Syurga. Apabila saudara memberikan hatimu kepada Tuhan Yesus Kristus, Dia menyelamatkan dan mengambil saudara dari jalan yang lebar yang menuju ke kematian. Dia menempatkan saudara pada jalan yang sempit yang menuju ke Syurga, dan Dia menugaskan satu rute pada jalan yang sempit itu.

Dalam Filipi dan Ibrani 12, Allah menyamakan kehidupan orang Kristian sebagai suatu perlumbaan dan menugaskan tiap pelari Kristian pada garisnya sendiri. Yang penting ialah kita harus taat kepada peraturan, tetap berlari untuk memperolehi hadiahnya dan terus berada pada garis yang sudah ditentukan. Bila kita berbuat demikian maka Allah akan memberi hadiah untuk kita pada akhir perjalanan. Bila kita gagal berlari seperti yang sudah ditentukan, maka kita akan kehilangan hadiah kita. Apa sebabnya kita tidak berlari dalam perlumbaan sebagaimana semestinya?

Adakalanya kita melalaikan latihan. Seperti seorang etlit harus sering berlatih, demikian juga orang Kristian harus dengar-dengaran kepada Allah dan berhati-hati terhadap kedisiplinan secara rohani. Ada hal-hal yang oleh orang Kristian harus dilepaskan, bukan kerana perbuatan itu berdosa, tetapi kerana hal itu menyebabkan kita tidak lagi berlari dalam suatu perlumbaan yang baik. Seorang etlit harus menjaga hawa udara yang segar dan juga istirahat yang cukup. Hal-hal itulah juga yang diperlukan oleh para etlit Kristian. Kita perlu makan Firman Tuhan dan menghirup udara bersih dari Syurga bila kita berdoa, serta berhenti dalam Tuhan dan percaya kepadaNya untuk kekuatan yang kita perlukan.

Ambisi Paulus yang besar adalah menyelesaikan jalannya / tugasnya sendiri bukan milik orang lain. Bila kita berlari dalam perlumbaan sebagai orang Kristian kita tidak bersaing dengan orang Kristian lain, sebab kita semua boleh mendapat kemenangan dan memperolehi hadiah. Dengan demikian kita bersaing dengan diri kita sendiri. Apakah hari ini kita mencapai lebih banyak dari kelmarin??? Minggu lalu??? Ataukah kita tergelincir dan kehilangan landasan secara rohani??? Perhatikan! Jangan mengukur dirimu dengan orang Kristian lain. Ukurlah dirimu dengan rencana Allah bagi hidupmu, hadiah yang Dia inginkan dimenangkan oleh saudara. Salah satu hal yang paling jelek yang dapat dilakukan oleh seorang pelari ialah selalu menoleh ke belakang. Dalam Filipi 3 Paulus menulis “Melakukan hal-hal yang sudah lalu…” Biarlah kita tetap memandang pada tujuan kita, sehingga kita pasti bahawa kita lari pada jalan yang ditugaskan oleh Allah. Biar Tuhan yang memperhatikan pelari-lari lain.

Yesus berkata kepada kita seperti Dia berkata kepada Petrus, “Apa ertinya ini bagimu? Maukah engkau mengikut Aku??”

Paulus ingin menyelesaikan jalannya dengan sukacita, dan dia dapat melakukan hal itu. Kita baca kata-katanya dalam II Timotius 4:7, “Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman”. Dia melihat ke depan untuk melihat Tuhan Yesus Kristus dan mendapat bagian dalam mahkota kebenaran. Perlumbaan akan segera berakhir dan hadiah dari panggilan yang tinggi itu akan dimiliki. Suatu hari perlumbaan akan berakir bagi saudara dan saya. Biarlah kita dapat berkata: “Aku telah mengakhiri jalanku dengan sukacita”.

Kalimat terakhir dari tiga macam kalimat yang tercantum dalam Kisah Para Rasul 20:24 adalah “pelayananku” – “pelayanan yang aku terima dari Tuhan”. Hidupnya adalah pemberian dari Tuhan; jalannya ditentukan oleh Tuhan. Sementara dia berlari dalam perjalannya dia hanya ingin memenuhi pelayanan yang Tuhan telah berikan kepadanya. Setiap kita mempunyai pelayanan yang harus dilakukan.  Paulus telah menulis kepada pemuda Timotius, “Selesaikan sepenuhnya pelayanan yang Tuhan berikan kepadamu sesuai dengan panggilanmu”.

Setiap kita mempunyai pelayanan khusus dari Tuhan yang orang lain tidak dapat melakukannya. Itu merupakan pelayanan kita yang telah ditentukan Tuhan bagi kita dan kita bertanggungjawab untuk menyelesaikannya demi kemuliaanNya. Kita tidak boleh iri hati terhadap pelayanan orang lain, sebab pekerjaan yang Tuhan telah berikan kepada kita sama pentingnya dalam pandangan Tuhan.

Pelayanan Paulus berpusat pada membagikan Injil dari kemurahan Allah. Kata-kata kemurahan adalah kata-kata yang menghairankan. Di dalamnya terdapat gagasan dari pemberian-pemberian Allah dengan cuma-cuma kepada orang-orang yang sebenarnya tidak berhak menerimanya. Kemurahan adalah karunia dari Allah. Saudara tidak dapat memperolehinya dengan bekerja atau kerana jasa. Saudara hanya dapat menerima dengan iman. Kemurahan bererti Allah telah melakukannya untuk saudara apa yang saudara tidak dapat melakukannya untuk diri sendiri. Kemurahan bererti bahawa Allah memberikan kepadamu apa yang saudara tidak dapat perolehi atau berjasa bila saudara mencubanya untuk satu juta tahun. Paulus adalah duta besar dari kemurahan Allah.

Pelayanan apa pun yang ditugaskan Allah bagi saudara maka pastikanlah itu untuk selalu memuliakan kemurahan Allah. Banyak orang di dunia mengira bahawa mereka dapat berjasa untuk memperolehi jalan ke Syurga atau menyenangkan Allah dengan perbuatan-perbuatan baik dan aktiviti dalam bidang rohani. Merupakan suatu hak yang istimewa dan kewajipan bagi kita untuk mengabarkan Injil kepada mereka bahawa Allah akan memberikan keselamatan kalau saja mereka mahu menerima Kristus dan percaya kepadaNya. Keselamatan melalui perbuatan adalah berita yang tidak baik, sebab tidak ada seorang pun yang dapat mencapainya. Tetapi keselamatan kerana kemurahan adalah kabar baik. Tiap orang dapat percaya kepada Tuhan Yesus Kristus dan diselamatkan.

Hidupku… garisku… pelayananku. Adalah lebih baik bagi kita bila kita mengulangi tiga kalimat ini pada permulaan tiap hari, sebab hal itu membantu kita untuk mendaftar pengalaman-pengalaman rohani kita. Apakah aku menganggap nyawaku berharga untuk diriku sendiri, atau aku menyerahkan hidupku kepada Kristus? Apakah aku berjalan menurut perintah Allah kepadaku? Apakah aku menjalankan pelayanan yang diberikanNya kepadaku?

Walaupun sekarang ini saudara menghadapi persoalan apa pun, serahkan dirimu pada Tuhan Yesus Kristus. Serahkan hidupumu kepadaNya dan biarlah Dia melakukan kehendakNya yang sempurna dalam hidupmu, dan jalanmu serta pelayananmu.

“Makin dekat berjalan dengan Kristus, makin jelas kita saksikan pimpinanNya. Kita jatuh ke dalam pencubaan saat kita tidak lari darinya”

Share Button

Leave a Reply